Hanya Pemberontakan Jiwa

"Jangan katakan aku gembel jika rambutku panjang tak terurus, sebab model rambutku bukan menjadi sebuah tolak ukur akan cara berpikirku. Jangan katakan bajingan jika aku memakai celana yang penuh sobekan, sebab caraku berpikir bukanlah cerminan dari sikap moralku terhadap orang yang melihatku. Aku seorang Napi dengan kasus pembunuhan. Bagiku, sekeji-kejinya perbuatanku, masih lebih keji dan memalukan dibandingkan dengan apa yang membuatmu masuk ke tempat ini. Aku membunuh untuk membela diri, tapi dengan apa yang kau sudah lakukan di luar sana sebelum penjeblosanmu, secara tidak langsung kau sudah membunuh sekian banyak orang bahkan karaktermu sendiri yang seorang pejabat. Dan bahkan dengan tak punya rasa penyesalan dalam dirimu, kau berfoya-foya demi kesenangan. Kini dengan seenaknya kau menyebutku sebagai GEMBEL TAK BERMORAL hanya karena rasa kagumku terhadapmu yang notabenenya seorang koruptor ulung setelah masuk ke Rutan tapi masih medapatkan perhatian dan tempat yang layak. Model rambut dan celanaku hanyalah sebuah pemberontakan jiwaku kawan..., maka sesama tahanan janganlah saling menghina. Dan perlu kau ingat, disini, di Rutan ini, strataku lebih tinggi setelah kasus pembunuhan sadis..." Kata seorang Napi setelah penghinaan yang diterimanya oleh seorang koruptor.

0 komentar: