Hanya Buat Ibu

Disetiap langkahmu berlari,
Ada “hati” yang terseret arus.
Walau kadang terhempas ke cadas,
Tapi “cintanya” takkan pernah hanyut.
Tak perlu kau teriak,
Karena lirih bisikmu pun telah cukup ungkapkan heningnya malamku.
Kini hati beku telah terkikis tulusnya cinta yang terbawa angin
Elegi cinta ini bukan untuk kau ketahui,
Tapi untuk diakhiri...
Sungguh, surga itu ada ditelapak kakimu

1 komentar:

NduTy88 mengatakan...

hallo...

hmm..kamu ada bakat nulis yah..atau jangan2 kamu emank penulis..??
btw,makasih ya komentnya..hehehehehe..nanti aku coba dech naik ke gunungnya..apa benaran hanya tahan 15 menit..jadi penasaran..
keep in write yah,teman baruku..